Kesalahan program hamil yang sering dilakukan - Seiring berjalanya waktu setelah pernikahan, terkadang masih banyak segelintir pasangan yang belum sadar bahwa mereka telah melakukan beberapa kesalahan dalam program hamil (promil).
Mungkin bagi yang belum tahu 7 kesalahan ini dianggap tidak berpengaruh pada promil. Jadi masih ada beberapa pasangan yang menghiraukan larangan ketika sedang promil. Agar tidak salah langkah, berikut adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan pada saat program hamil dan saya bagikan tips untuk menghindarinya juga.
7 Kesalahan Program Hamil Yang Sering Dilakukan
Kesalahan Mengetahui Masa Subur Wanita
Kesalahan pertama, paling sering terjadi kepada pasangan yang baru menikah. Ya wajar, karena suasana hati lagi berbunga - bunga dan yang pasti lagi seneng banget.Tapi untuk pasangan yang sudah berusia bertahun - tahun tapi belum dikarunia keturunan, wajib banget tahu soal ini.
Menurut penelitian medis dari American Pregnancy Association, “masa subur wanita terjadi sekitar 5 hari sebelum ovulasi hingga 1 hari setelah ovulasi”. Jika pasangan melewati atau tidak mengetahui teori masa subur ini, maka kemungkinan besar hubungan badan menjadi kurang optimal.
Jumlah Berhubungan Dalam Satu Bulan
Ada beberapa anggapan soal jumlah berhubungan. ada yang beranggapan sering berhubungan membuat peluang hamil semakin besar. Ada juga yang beranggapan jarang berhubungan karena takut kualitas sperma malah semakin turun.
Padahal berdasarkan penelitian medis dari Journal of Fertility and Sterility, mengungkapkan “idealnya pasangan yang ingin hamil sebaiknya berhubungan setiap 2 atau 3 hari sekali, terutama pada saat masa subur”. Jadi jangan fokus pada masa ovulasi, sebab sperma bisa bertahan hidup di dalam rahim selama 3 sampai 5 hari. Jika kualitas sperma bagus.
Belum Memperbaiki Kesehatan Sperma dan Sel Telur
Saya yakin banyak orang awam yang hanya terlalu fokus pada kesehatan reproduksi wanita. Dan jika belum hamil, pasti orang pertama yang disalahkan adalah wanita. Padahal kualitas sperma juga sangat berpengaruh dalam program hamil. Faktor utama yang berpengaruh adalah gaya hidup setiap orang.
Menurut penelitian medis dari Harvard School of Public Health, “kesuburan pria sangat dipengaruhi oleh pola makan, stres dan gaya hidup sehat”. Pendapat ini berlaku untuk pria dan wanita.
Menggunakan Pelumas Saat Berhubungan
Kesalahan program hamil yang sering dilakukan berikutnya adalah menggunakan pelumas saat berhubungan. Mungkin gak banyak orang yang menggunakan pelumas. Karena pada dasarnya, organ reproduksi pria maupun wanita sudah mengeluarkan lendir sebagai pelumas.
Tapi jika kamu menggunakan pelumas saat berhubungan ternyata tidak semua merk pelumas itu aman. Sebab ada beberapa pelumas yang dapat membunuh sperma sebelum mencapai sel telur.
Menurut penelitian medis dari American Society for Reproductive Medicine. “banyak peluma yang mengandung zat yang dapat merusak atau memperlambat pergerakan sel sperma menuju sel telur”.
Tidak Bisa Mengelola Stress Dan Kesehatan Mental
apakah kamu tahu, apakah yang akan terjadi apabila tubuh mengalami stres berlebihan? Ternyata terlalu stres atau gak bisa mengelola stres dengan baik dapat membuat tubuh menghasilkan hormon kortisol. Hormon ini dapat berdampak buruk pada hormon reproduksi.
Menurut National Institutes of Health (NIH), “tingkat stres yang tinggi bisa menurunkan peluang kehamilan hingga 30%”. Intinya, stres berkepanjangan bisa berpengaruh pada ovulasi perempuan dan menurunkan kualitas sperma.
Baca Juga : Strategi Efektif Untuk Mengatasi Rasa Stres
Mengabaikan Pola Tidur Dan Hidup Kurang Sehat
Pada bagian ini mungkin juga paling sering terjadi, khususnya bagi kaum pria. entah itu begadang karena jam kerja atau nongkrong dengan teman - teman. Yang jelas kurang tidur dan pola hidup yang kurang sehat juga dapat berdampak buruk pada kesuburan.
Berdasarkan penelitian medis dari University of California, “wanita yang kurang tidur atau memiliki pola tidur tidak teratur cenderung mengalami gangguan ovulasi. Dan pria yang kurang tidur juga akan mengalami penurunan jumlah sperma dan ejakulasi dini”.
Terlalu Lama Atau Terlalu Cepat Konsultasi Ke Dokter
Kasus ini pasti jurang sering terjadi. Ada pasangan yang mulai panik dan khawatir setelah menikah beberapa bulan belum ada satu tahun belum hamil, langsung ke medis. Ada juga yang gak berani ke dokter setelah beberapa tahun menikah belum hamil. Maka sebenarnya kapan waktu yang tepat harus konsultasi ke dokter? Berikut ini tips kapan harus ke dokter ketika belum dikarunia keturunan :
Ketika usia istri di bawah 35 tahun dan belum hamil setelah 1 tahun mencoba.
ketika usia istri di atas 35 tahun dan belum garis dua setelah 6 bulan mencoba.
Lalu, jika ada riwayat gangguan kesehatan seperti PCOS, endometriosis dan gangguan sperma.
Menjalani dan melewati program hamil bukan perkara mudah dan bukan hanya soal berhubungan intim di waktu yang tepat. Melainkan juga tentang pola hidup sehat, mengelola stres dan memperhatikan kesehatan organ reproduksi.
Maka hindari beberapa kesalahan program hamil yang sering dilakukan seperti mempelajari masa kapan masa subur datang, jangan terlalu sering atau jarang berhubungan intim, menerapkan pola hidup sehat dan hindari stres berlebihan dalam berumah tangga.
Maka jika kamu dan pasangan sedang berjuang mendapatkan garis dua, pastikan untuk menghindari 7 kesalahan tersebut. Supaya peluang untuk hamil bertambah buka malah berkurang. Tetap berusaha dengan cara yang benar, jangan lupa konsultasi ke dokter di waktu yang tepat dan yang terpenting perbaiki hubungan kalian dengan Tuhan Yang Maha Esa.
No comments:
Post a Comment