Mitos VS Fakta Seputar Kehamilan Yang Harus Diketahui

Mitos VS Fakta Seputar Kehamilan


Jangan pernah ganggu kebahagiaan orang yang sedang hamil. Sebab seorang seorang perempuan yang hamil itu harus senang terus dan gak boleh stres. Dan jangan pernah menakut - nakuti bumil dengan mitos - mitos yang mungkin gak jelas, dan bisa membuat pikiran atau khawatir.


Maka dari itu, artikel ini akan membahas mitos vs fakta seputar kehamilan berdasarkan penelitian medis dan pendapat dokter terkenal. Jadi mari kita buktikan apakah mitos - mitos seputar kehamilan itu benar. Yuk, simak penjelasanya.


Mitos Dan Fakta Seputar Kehamilan


Hidup di negara Indonesia yang penuh dengan budaya tradisi memang menyenangkan. Unik rasanya, karena kita hidup penuh dengan tradisi atau kebiasaan baik dari nenek moyang yang sampai saat ini masih terjaga keaslianya.


Namun, seiring berjalanya waktu, ada beberapa tradisi yang mulai diragukan. Sehingga tradisi tersebut hilang. Sebab tidak ada bukti secara ilmiah, alias mitos. Nah berikut ini ada beberapa mitos dan fakta berdasarkan medis : 


  1. Bentuk Perut Menentukan Jenis Kelamin Bayi


Telah beredar mitos kalau bentuk perut ibu saat mengandung menentukan jenis kelamin bayi. Mitosnya gini, jika perut ibu hamil cenderung runcing, maka bayinya laki - laki. Dan jika perut lebih besar atau lebar, maka bayinya perempuan.


Padahal faktanya, tidak ada bukti secara medis soal teori ini. Berdasarkan penelitian secara ilmiah, bentuk perut lebih dipengaruhi oleh posisi janin, bentuk tubuh ibu dan jumlah kehamilan sebelumnya. Dan cara paling akurat untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah menggunakan USG.


American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), telah meneliti USG memiliki tingkat akurasi sekitar 95-99% dalam menentukan jenis kelamin bayi. Jika dilakukan pada usia kehamilan yang tepat.


  1. Ibu - Ibu Hamil Tidak Boleh Minum Kopi


Mitos yang kedua soal kopi. Apa salah kopi sehingga tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil? Mitosnya, kafein didalam kopi bisa membahayakan janin, sehingga ibu hamil harus menghindari kopi.


Faktanya ibu hamil masih boleh loh minum kopi, tapi gak boleh berlebihan atau tetap konsumsi kopi dengan jumlah terbatas. Menurut penelitian medis dari Mayo Clinic, konsumsi kafein di bawah 200 mg per hari (sekitar satu cangkir kopi) masih aman untuk janin dan ibu. Dan tidak akan menyebabkan keguguran atau cacat janin.


  1. Katanya Ibu Hamil Harus Makan Untuk Dua Orang


Intinya mitos ini mengharuskan sang ibu makan lebih banyak, karena harus memberi makan bayi di dalam kandungan juga. Padahal faktanya bumil bisa mengatasi mitos ini dengan cara meningkatkan kualitas makanan saja, gak perlu prosinya.


Menurut National health Service (NHS), ibu hamil sebenarnya hanya memerlukan tambahan sekitar 300-500 kata kalori per hari pada waktu trimester kedua dan ketiga. Bukan malah menambah porsi dua kali lipat.


Maka yang harus diperhatikan adalah memperbaiki menu pola makan. Seperti makan - makanan yang mengandung protein, lemak sehat, serat dan vitamin yang cukup.


  1. Larangan Berhubungan Intim Saat Hamil


Mitos ini mungkin ngeri juga kalau benar, sebab bisa menyebabkan keguguran. lalu apakah mitos ini benar begitu? Faktanya jika hamil dalam kondisi sehat, maka berhubungan badan saat hamil tidak  menjadi masalah atau tidak berbahaya. Dan aktivitas hubungan tidak akan melukai janin, sebab janin terlindung oleh kantung ketuban dan otot rahim.


Berdasarkan penelitian medis dari American Pregnancy Association, selama tidak ada resiko medis seperti plasenta previa atau ancaman persalinan prematur, hubungan intim aman dilakukan, tapi tidak boleh kasar.


Baca Juga : Mitos - Mitos Seputar Kehamilan Di Tanah Jawa


  1. Larangan Mengangkat Tangan Di Atas Kepala Bisa membuat Tali Pusar Melilit


Pernah dengar atau pernah dilarang mitos ini? Jadi mitos ini tidak boleh dilakukan oleh bumil karena bisa menyebabkan tali pusar melilit lehernya.


Padahal faktanya, gerakan ini sama sekali mempengaruhi posisi tali pusat bayi di dalam perut. Tali pusat dapat melilit bayi karena pergerakan bayi dalam kandungan. Sedangkan menurut penelitian medis dari American Pregnancy Association, sekitar 20-30% bayi lahir dengan tali pusat melilit lehernya, tetapi kebanyakan tidak disebabkan masalah serius.


  1. Ibu hamil Tidak Boleh Mandi Malam


Ibu hamil jaman dulu tidak boleh mandi pada saat malam hari. Karena bisa menyebabkan masuk angin atau terkena rematik. Cukup masuk akal sebenarnya. Tapi faktanya bumil yang mandi pada malam hari tidak membahayakan janin dan ibunya. Asalkan menggunakan air dengan suhu yang nyaman.


Secara medis juga telat meneliti bahwa mandi dengan air hangat pada waktu malam hari, justru bisa membantu ibu hamil lebih rileks dan tidur lebih nyenyak.


  1. Bentuk Wajah Ibu Hamil Bisa Menunjukan Jenis Kelamin Bayi


Kelamin bayi bisa ditentukan lewat wajah seorang ibu. Jika ibu memiliki bentuk wajah bulat dan berjerawat itu tandanya bayinya perempuan. Apakah ini benar? Tentu tidak. 


karena faktanya perubahan kulit selama kehamilan lebih dipengaruhi oleh perubahan hormon estrogen dan progesteron, bukan jenis kealmin bayi.American academy of Dermatology, juga berpendapat bahwa banyak ibu yang hamil lalu mengalami perubahan bentuk wajah dan kulit. Yang diakibatkan oleh peningkatan kadar hormon. Jadi tidak ada hubunganya pada jenis kelamin bayi.


  1. Konsumsi Air Kelapa Bisa Membuat Bayi Lahir Dengan Kulit Putih


Mitos yang terakhir ini cukup dipercaya banyak orang Indonesia sampai saat ini. Iya kan? Faktanya warna kulit bayi ditentukan oleh faktor genetik. Bukan dari makanan atau minuman yang dikonsumsi selama bayi di dalam kandungan.


Menurut Journal of Perinatal Education, air kelapa memang baik untuk ibu dan janin. Sebab bisa membantu hidrasi. Selain itu juga mengandung elektrolit alami, tetapi tidak berpengaruh pada warna kulit bayi nanti. 


Sampai sini, kita dapat menarik kesimpulan, bahwa masih banyak mitos - mitos yang beredar di lingkungan kita soal kehamilan. Dan kebanyakan, itu hanya mitos atau tidak benar, karena secara medis sudah dibuktikan kebenaranya.


Tetapi kita juga tidak boleh meremehkan mitos tersebut, lebih baik menghargai mitos tersebut. Jika cocok, lakukan, kalau gak cocok, ya cukup tahu saja, gak usah jadi beban pikiran.


Oleh karena itu, penting bagi setiap pasangan untuk mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya dan berdasarkan penelitian medis. Jika ada masalah, segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan kebenarannya. Semoga artikel ini bisa membantu kamu dalam menjalani fase kehamilan.


Telat Haid Tapi Negatif?Ini Penyebab Dan Solusinya!

Telat Haid Tapi Negatif


Telat haid tapi negatif - Seperti yang sudah saya jelaskan di artikel ciri - ciri kehamilan awal yang sering disalah artikan, bahwa telat haid bukan tanda dari awal kehamilan. Dan yang menjadi masalah di lingkungan kita adalah, bagaimana jika saya telat haid,namun hasil test pack tetap negatif?


Kondisi ini jelas sudah membuat banyak pasangan bingung,stres dan patah semangat sebagai pejuang garis dua. Soalnya saya juga pernah mengalami hal itu, saya tahu rasanya.Lalu apakah yang salah dengan tubuh kita, hingga kita mengalami hal tersebut?


Tenang! Di artikel inilah kamu akan mendapatkan solusi penyebab telat haid padahal gak positif hamil. Dengan tujuan kamu bisa segera memperbaiki siklus haid kembali normal.


Penyebab Dan Solusi Telat Haid


  1. Perempuan Yang Terlalu Sering Stres

Sebagai perempuan yang memiliki perasaan lebih sensitif, tentu ini akan menjadi kabar buruk bagi mereka. Sebab saat tubuh mengalami tekanan emosional atau stres berat, tubuh akan lebih banyak memproduksi hormon kortisol.


Hormon kortisol adalah hormon yang bisa mengganggu keseimbangan hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron. Sehingga berdampak pada siklus haid yang tidak teratur.

American Psychological Association juga menjelaskan bahwa stres kronis dapat menyebabkan gangguan pada siklus ovulasi dan dapat memperpanjang siklus menstruasi.


Maka solusinya adalah : 

  • Lakukan aktivitas seperti olahraga ringan, meditasi dan yoga agar lebih rileks.

  • Pastikan tidur berkualitas dan cukup.

  • Perbanyak aktivitas yang bisa bikin pikiran dan hati senang.


  1. Perempuan Mengalami Perubahan Berat Badan

Yang saya maksud ini perubahan berat badan secara drastis ya. Dan ini juga bisa menjadi salah satu faktor kamu mengalami telat haid. Sebab bisa mempengaruhi keseimbangan hormon tubuh.


Harvard Medical School, wanita yang memiliki berat badan rendah atau mengalami penurunan berat badan secara drastis berisiko mengalami amenore (tidak haid). Sebab tubuh tidak memproduksi hormon estrogen yang cukup. Dan sebaliknya kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dapat mengganggu ovulasi.


Solusi yang bisa kamu lakukan : 

  • Terapkan pola makan yang sehat dan seimbang.

  • Jangan pernah melakukan diet extreme, sehingga tubuh kekurangan nutrisi.

  • Terapkan pola hidup sehat seperti olahraga teratur.


  1. Mengidap Penyakit Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

PCOS adalah gangguan hormon yang dapat menyebabkan ovarium menghasilkan lebih banyak hormon androgen (hormon pria). Sehingga siklus haid bisa lebih panjang atau tidak teratur.


Menurut Mayo Clinic, penderita PCOS dialami pada 10% wanita pada usia subur dan sering ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang sangat lebat dan muncul jerawat berlebihan juga.


Maka solusinya : 

  • Pergi ke dokter diagnosis yang tepat,

  • Perbaiki pola makan, terutama kurangi konsumsi gula dan karbohidrat sederhana.

  • Bisa juga menggunakan obat resep seperti pil KB untuk mengatur siklus haid.


  1. Gangguan Tiroid

Kamu tahu tiroid? Jika belum, tiroid adalah kelenjar yang letaknya berada di tenggorokan. Nah, apabila tiroid terlalu aktif atau kurang aktif bisa mempengaruhi metabolisme tubuh, termasuk siklus haid perempuan.


Berdasarkan penelitian medis dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, wanita dengan gangguan tiroid sering mengalami siklus haid yang tidak teratur atau telat haid. Ini disertai dengan gejala lain seperti mudah lelah, perubahan berat badan dan rambut rontok.


Lalu solusinya : 

  • Segera periksa dengan melakukan tes darah.

  • Konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan resep obat yang sesuai.



  1. Bisa Jadi Efek Samping Penggunaan Alat Kontrasepsi

Ini sering terjadi ketika ibu - ibu baru saja berhenti menggunakan pil KB atau alat kontrasepsi hormonal lainya. Sehingga tubuh butuh waktu untuk menyesuaikan kembali siklus haidnya.

Menurut Planned Parenthood, banyak wanita mengalami keterlambatan haid setelah berhenti menggunakan alat kontrasepsi hormonal. Sehingga tubuh memerlukan waktu beberapa bulan agar siklus haid normal kembali.


  1. Perimenopause Dini

Kalimat ini mungkin juga masih asing ditelinga kalian kan. Perimenopause merupakan masa transisi sebelum menopause yang bisa terjadi lebih awal dari yang seharusnya, biasanya sebelum usia 40 tahun.


Menurut penelitian dari Johns Hopkins Medicine, wanita yang mengalami perimenopause dini mungkin mengalami siklus haid yang tidak teratur, berkeringat di malam hari dan perusahaan suasana hati secara tiba - tiba.


Untuk solusinya, segera konsultasikan ke dokter spesialis dan perbaiki gaya hidup dengan pola makan sehat dan olahraga secara rutin.


  1. Kesalahan Dalam Penggunaan Test Pack

Yang terakhir ini mungkin juga paling sering dilakukan oleh para pejuang garis dua. Baru telat 1 minggu atau beberapa hari tapi sudah buru - buru test pack. Padahal jika ini dilakukan bisa memberikan hasil negatif palsu.


Menurut penelitian Cleveland Clinic, test pack paling akurat dilakukan setelah telat haid minimal 7 - 10 hari. Maka solusinya gunakan test pack di pagi hari, saat bagun tidur. Sebab warna urine lebih pekat. Kemudian ulangi test pack beberapa kali jika belum haid. Jika hasilnya tetap negatif dan tidak kunjung haid, segera konsultasi ke dokter.


Sampai di sini kita dapat menarik kesimpulan untuk artikel telat haid tetapi negatif. Ada beberapa alasan kenapa kasus ini banyak terjadi, seperti stres, perubahan berat badan, gangguan hormon dan efek penggunaan alat kontrasepsi.


Maka untuk mengatasinya, kamu wajib belajar dan cari tahu penyebab dan menentukan langkah tepat untuk menangani masalah ini. Jika masih ragu atau masalah tak kunjung selesai atau tak kunjung menemukan jalan terang segera ke dokter aja ya.


Ciri - Ciri Kehamilan Awal Yang Sering Disalahartikan

 

Ciri - Ciri Kehamilan Awal Yang Sering Disalahartikan

Ciri - Ciri Kehamilan Awal - Bagi para pejuang garis dua, pasti sudah pernah bahkan sering banget kena prank, dikira positif hamil ternyata masih negatif. Mereka beranggapan seperti itu karena ada beberapa area tubuh yang menandakan orang hamil, padahal itu belum tentu.


Namun, tahukah kamu bahwa beberapa tanda awal kehamilan sering disalah artikan sebagai gejala lain? Beberapa pasangan mengira ini hanyalah efek atau pengaruh dari capek, stres dan sindrom pramenstruasi (PMS). Padahal, bisa saja itu  adalah tanda awal kehamilan.


Oleh sebab itu, biar kamu dan pasangan tidak keliru, yuk simak ciri ciri kehamilan awal yang sering disalahartikan berikut ini. Dijamin, kamu akan langsung paham dan tidak overthinking setiap bulanya.


Ciri - Ciri Kehamilan Awal Yang Sering Disalahartikan


  1. Telat Haid

Perlu kamu ingat, telat haid bukan berarti kamu hamil. Walaupun salah satu tanda kehamilan yang paling umum adalah telat haid. Menurut penelitian medis dari American of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), telat haid bisa disebabkan faktor lain, seperti stres, naik atau turun berat badan, gangguan hormonal atau karena efek samping obat.


Lalu bagaimana cara membedakanya? Berikut tipsnya : 


  • Jika telat haid lebih dari 7 hari dan biasanya teratur, bisa jadi itu tanda awal kehamilan.

  • Cobalah untuk menggunakan alat tes kehamilan, seperti test pack.

  • Jika masih ragu, walaupun hasilnya masih negatif menggunakan test pack, lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan untuk USG.

  1. Mengalami Kram Perut Yang Mirip PMS

Banyak perempuan yang menduga - duga bahwa kram perut di awal kehamilan sebagai tanda akan datang bulan. Padahal, kram ini menjadi  tanda implantasi embrio di dinding rahim ibu.

Berdasarkan penelitian medis dari Journal of Obstetrics and Gynaecology Research, kram implantasi biasanya terjadi sekitar 6 - 12 hari setelah ovulasi dan sering kali lebih ringan dibandingkan kram menstruasi. Jadi hanya kram ringan saja.


Lalu cara membedakanya : 


  • Kekuatan kram perut lebih ringan, pendek dan tidak disertai aliran darah haid.

  • Kalau disertai dengan rasa mual atau payudara sensitif, bisa jadi itu tanda awal kehamilan.

  1. Keluar Bercak Darah

Keluar bercak darah mirip datangnya menstruasi. Nah, ini yang terkadang membuat para pasangan bingung, karena memang gejala awal kehamilan itu hampir mirip dengan datang bulan.


Padahal bisa jadi bercak darah ini pendarahan implantasi, tanda kalau sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Tapi juga bisa jadi itu awal haid, jadi jangan terlalu senang dulu, sebelum melakukan test pack.


Lalu, berdasarkan penelitian medis dari Mayo Clinic, pendarahan implantasi terjadi pada 25-30 % wanita hamil dan biasanya terjadi sekitar 10-14 hari setelah pembuahan.


Untuk membedakanya, kamu bisa perhatikan ini : 


  •  Warna darah implantasi biasanya lebih terang (merah muda atau kecoklatan) dan jumlahnya sedikit.

  • Pendarahan hanya berlangsung selama 1-2 hari saja, jadi lebih singkat daripada haid.

  1. Mengalami Rasa Lelah Berlebihan

Jika ini terjadi pada istri kalian, bisa jadi ini merupakan tanda awal kehamilan loh. Apalagi jika istrimu tidak melakukan aktivitas berat tetapi merasa tubuhnya berat, capek dan mual.

Ini berdasarkan penelitian medis dari American Pregnancy Association, kelelahan ekstrim di awal kehamilan terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang mempersiapkan tubuh untuk mendukung kehamilan.


  1. Rasanya Payudara Mengalami Perubahan

Mirip dengan datang bulan. Payudara perempuan di awal kehamilan juga akan mengalami perubahan, seperti  lebih sensitif dan terlihat lebih kencang. Sulit dibedakan pokoknya.

Menurut penelitian medis dari National Health Service (NHS) UK, perubahan payudara akibat kehamilan biasanya lebih signifikan dibandingkan saat PMS. Payudara bisa terasa lebih kencang, puting lebih gelap dan ada sensasi kesemutan.


Baca Juga : Tips Membahagiakan Istri Promil Tanpa Ribet


  1. Merasa Mual Dan Muntah

Mual dan muntah tidak selalu terjadi di pagi hari saja. Bisa siang maupun sore. Menurut American Pregnancy Association, morning sickness bisa terjadi kapan saja, pagi, siang, sore dan malam dan terjadi pada minggu ke 4 sampai minggu ke 9.


Cara membedakanya : 


  • Mual tidak terjadi karena habis makan - makanan yang kurang sedap dan tidak sedang masuk angin.

  • Mual tanda kehamilan biasanya terjadi saat mencium bau tertentu atau saat perut kosong.

  1. Lebih Sering Buang Air Kecil

Tiba - tiba kamu menjadi lebih sering buang air kecil, padahal tidak minum banyak atau cuaca tidak dingin. Ini juga bisa jadi awal kehamilan. Menurut Cleveland Clinic, awal kehamilan, peningkatan hormon hCG dan perubahan aliran darah ke ginjal menyebabkan ibu hamil lebih sering buang air kecil. Ini biasanya terjadi pada minggu ke 6 masa kehamilan dan akan semakin meningkat seiring perkembangan janin.


  1. Istri Menjadi Lebih Mudah Marah - Marah

Gejala ini mirip lagi dengan PMS, wanita yang akan datang bulan biasanya lebih sensitif, suami akan menjadi sasaran empuk untuk menjadi pelampiasan kemarahan. ternyata ini juga termasuk tanda - tanda awal kehamilan.


Menurut John Hopkins Medicine, wanita hamil sering mengalami perubahan emosi yang intens akibat lonjakan hormon estrogen dan progesteron.


Untuk mengenalinya, pahami cara membedakan berikut ini : 


  • Mood swing perempuan lebih lama dari biasanya.

  • Timbul perasaan lebih sensitif terhadap bau dan rasa.


Kesimpulan dari artikel ciri - ciri kehamilan awal seringkali mirip dengan gejala PMS, bahkan mirip banget. Sehingga banyak pasangan yang salah mengartikan dan bikin tambah stres. Sebab bisa jadi itu bukan gejala kehamilan.


Oleh sebab itu, penting banget untuk lebih peka terhadap segala bentuk perubahan yang terjadi pada istri jika mengalami beberapa tanda yang sudah saya jelaskan di atas. Dan jika masih ragu segera konsultasikan ke dokter atau rumah sakit terdekat. Agar kamu dan pasangan juga segera mendapat jawaban atas kebingungan tersebut.


Makanan Yang Harus Dihindari Saat Program Hamil

Makanan yang harus dihindari saat program hamil - Sudah banyak makanan cepat saji, banyak makanan dengan msg tinggi, makanan dengan kadar gu...